Minggu, 27 Mei 2012

Perlunya Dialog antara Islam dan Barat dalam Era Globalisasi


Era globalisasi ini sudah berada di tangan kita. Akan tetapi masih ada hal positif yang masih belum terselesaikan, terutama dalam hubungan antara agama islam an Kristen (Barat). Padahal secara historis, kedua agama ini mempunyai hubungan yang sangat baik. Akan tetapi pada kenyataannya terjadi saling kesalah pahaman diantara keduanya.
            Hal tersebut juga diakui oleh orang Barat, salah satunya adalah putra mahkota pangeran Charles dan pangeran Wales, beliau mengatakan bahwa memang terjadi kesalah pahaman antara agama Islam dengan agama Kristen, bahkan kesalah pahaman ini mungkin akan berlanjut dan berkembang. Kesalah pahaman ini menurut orang Barat bukanlah dikarenakan ketidaktahuan tapi hal-hal lin yang merupakan pil pahit untuk orang Barat.
            Jika seperti itu, maka dapat diuraikan sebagai beikut: Pertama, pada dasarnya orang-orang Barat bukanlah tidak tahu, tetapi tidak mau tahu, atau tidak peduli. Kedua, terjadinya trauma sejarah bagi orang Barat, dimana dahulu terjadi penaklukan Eropa selatan dari Spanyol sampai Yunani oleh orang Islam.
Kedua hal tersebut telah membuat kesalah pahaman bagi Islam dengan orang Barat. Sehingga kini ketika orang-orang Islam membuka diri kepada kebudayaan Barat baik sebagai murid atau konsumen, menjadikan citra Islam semakin rendah di dunia Barat. Bahkan Pers Barat telah berhasil meciptakan opini buruk tentang orang-orang Timur yang dinilai Negara belum berkembang. Meskipun begitu, sekarang ini ada banyak orang barat yang mulai meralat hal tersebut. akan tetapi hal itu masih kalah dengan opini yang telah tercipta.
Sebenarnya kekurangan dan kelemahan Islam ini terletak pada pendiikan dan sumber dayanya. Hal ini sudah disadari oleh orang muslim melayu yang ada di Malaysia dari 20 tahun yang lalu. Kemudian dengan kerja keras, Malaysia berhasil mengatasi hal ini dan menunjukan keberhasilan yang luar biasa. Empat tahun terakhir Indonesia juga mulai menyadari kelemahan ini.seperti yang dinyatakan dalam Slogan bahwa musuh nomor satu masyarakat adalah kebodohan, kemunduran dan kemelaratan. Sebenarnya musuh nomer satu muslim bukanlah orang barat, karena dengan menganggap orang barat sebagai musuh tidak akan membuat Islam kembali Berjaya dan anggapan tersebut sangat diinginkan orang barat.
Orang-orang muslim yang terpelajar tidak akan memberikan reaksi yang brlebihan terhadap provokasi barat ini, karena sudah menjadi keyakinan dasar orang Islam adalah bersikap toleransi kepada non-muslim.
Tugas intelektual muslim sebenarnya adalah menampilkan ajaran-ajaran islam yang sebenarnya kepada orang barat dengan cara merangkulnya dalam sebuah Dialog, bukan dalam kekasaran atau pencekalan. Yang dicari manusia di dunia bukanlah agama yang kuat melainkan agama yang cinta damai dan bersyawarah. Kita harus membekali generasi muda tentang muslim yang seharusnya hidup berdampingan dalam damai. Perbedaan agama dan budaya seharusnya dapat memacu muslim untuk meningkatkan keimanan dan mengikat diri dengan Islam, Insya ALLAH. Wa ALLAH a’lam bi al-Shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

daftar populer