KELUARNYA AL-MAHDI
1. Nash-nash
yang Memperkenalkan Al-mahdi
Ada
beberapa keterangan pada hadits shahih yang menerangkan bahwa di akhir zaman
ALLAH SWT. akan mengutus khalifah untuk menjadi pemimpin yang adil yang akan
menangani urusan umat di dunia ini. Beliau berasal dari keturunan Nabi Muhammad
SAW. Yang dari keturunan Fatimah. Al- mahdi dicirikan mempunyai nama yang sama
dengan nama Rasul dan mempunyai bapak yang namanya sama seperti nama bapak
Rasul. Dalam Hadits juga mensifati atau mencirikan Al-mahdi mempunyai dahi yang
lebar dan berhidung mancung. Beliau akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah
dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.
Dari
Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda:
Dunia tidak akan punah hingga Arab
dikuasai oleh seorang pria dari ahlulbaitku. Namanya seperti namaku. (HR.
Tirmidzi dan Abu Daud).
Dari
riwayat Abu Daud yang lain, Rasulullah juga bersabda:
Andai dunia tak tersisa kecuali
sehari saja, pasti ALLAH akan memanjangkan hari itu, hingga ALLAH mengutus
seseorang dariku, dari ahlulbaitku, namanya seperti namaku, nama bapaknya
seperti nama bapakku. Ia akan memenuhi bumi dengan ketidakberpihakan dan
keadilan, setelah dipenuhi kesewenang-wenangan dan kedzaliman.
Dari
ummu Salamah r.a., Rasulullah bersabda:
Al-mahdi dari keturuanku, dari
keturunan Fatimah. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim).
Dari
Ali r.a., Rasulullah bersabda:
Al-mahdi dari kami, ahlulbait.
Allah memperbaikinya dalam satu malam. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Dari
Ali r.a., Rasulullah bersabda:
Andai dunia tak tersisa lagi
kecuali satu hari, pasti ALLAH akan mengutus seseorang dari ahlulbaitku. Ia
akan memenuhinya dengan keadilan, sebagaimana ia telah dipenuhi kedzaliman.
(HR. Ahmad dan Abu Daud).
Dari Abu Sa’id
Al-khudri, Rasulullah bersabda:
Al-mahdi dari keturunnku itu berdahi lebar dan
berhidung mancung. Ia akan memenuhi bumi dengan ketidakberpikan dsn keadilan,
sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman. Ia akan
brkuasa selama tujuh tahun. (HR. Abu Daud).
Dari Abu Sa’id
Al-khudri, Rasulullah bersabda:
Bumi akan di penuhi kesewenang-wenangan dan
kezaliman. Apabila ia telah dipnuhi kesewenang-wenangan dan kezaliman, ALLAH
akan mengutus seseorang dariku namanya namaku. Ia akan akn memenuhinya dengan
ketidakberpihakan dan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi
kesewenang-wenangan dan kezaliman. (HR. Al-bazzar dan Ibnu Adi di Al kamil, Abu
Nu’aim di Akhbaru Ashbahan).
Hakim, Imam Ahmad, Ibnu Hibban dan Hakim, dan Abu Nu’aim di Alhilyah
meriwayatkan dari Abu Said dan memar’fukannya dengan lafal,
Kiamat tidak akan terjadi hingga bumi dipenuhi
kesewenang-wenangan, kezaliman, dan kelaliman, lalu seseorang dari keturunanku
keluar, atau dari ahlulbaitku,ia akan
memenuhinya dengan ketidakberpihakan dan kezaliman, sebagaimana ia telah
dipenuhi oleh kesewenang-wenangan dan kezaliman. Hakim dalam riwayat Isnad ini berkata, “sahih menurut syarat syaikhani (Bukhari dan
Muslim)” dan di sepakati oleh Adz-dzahabi dan Abu Nu’aim member syarat
pentashihannya.
Hadis ini diriwayatkan juga oleh Hakim dari Abu
Sa’id Al-khudri secara marfu’ dengan lafal,
Di
umatku akan muncul Al-mahdi. ALLAH akan menyiraminya dengan air hujan, bumi
akan mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, harta benda akan diberikan secara secara
berlimpah, binatang ternak akan menjadi banyak, umat akan semakin besar, ia
akan hidup selama tujuh atau delapan tahun. (dishahihkan oleh Hakim, Dzahabi,
dan Ibnu Khaldun).
Diriwayatan juga oleh Ashab As-Sunan dan
Thabrani di Al-mu’jam AL-ausath dan Al-kabir. Dishahihkan oleh Tirmidzi, Hakim
dan Ibnu hibban. Lafalnya dalam riwayat Abu Daud.
Andai dunia tak tersisa kecuali
sehari saja, pasti ALLAH akan memanjangkan hari itu, hingga ALLAH mengutus
seseorang dariku, dari ahlulbaitku, namanya menyamai namaku, nama bapaknya nama
bapakku. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan… dan seterusnya.
2.
Derajat Keshahihan Hadits-hadits
Al-mahdi
Perkara tentang ALmahdi sudah banyak
dimaklumi, hadits-hadits tentangnya banyak sekali, bahkan ia mutawatir an
saling menguatkan. Ia dengan terang menunjukan bahwa
orang yng dijnjikan ini benr adanya dan kemunculannya adalah suatu kebenaran.
Hadits
ni telah dikumpulkan oleh para ulama’ dalm kitab-kitabnya sendiri, dan mereka
telah mengomentari isnad-isnadnya. Sehingga keshhihan tentang hadits-hadits
Al-mahdi telah dinash oleh sejumlah bsar pengkritik hadits dan para imamnya.
3.
Akidah Firkah-firkah Islam tentang
Al-mahdi
a.
Akidah ahlussunnah waljama’ah adalah
akidah yang sesuai dengan hadits shahih yang telah kami sebutkan sebelumnya.
b.
Akidah syiah Imamiyah meyakini bahwa
Al-mahdi tidak lain adalah imam mereka yang terakhir, datang ke banyak kota tetapi
tak terlihat mata.
c.
Orang-orang yang mendustakan Al-mahdi
adalah orang-orang yang dinisbatkan kepada Ahlusunah Wal Jama’ah, mereka adalah
orang yang tidak memiliki modal untuk meneliti dan menyingkap nashnya.
d.
Beberapa orang penguasa di jaman dahulu
mengakui Al-mahdiyah (sebagai Al-mahdi penerj.) dan sebagian dari mereka adalah
orang-orang shaleh.
e.
Firkah Al-mahdi yang djuluki
Al-kisaniyah, dia adalah Muhammad bin Hanafiah dan masih hidup di gunung
Ridhwa, dijaga oleh dua sing di dampingnya, dan di sampingnya tedapat mata air
yang mengalirkan air dan madu. Mereka mengatakan ia masuk ke sana bersama 40
sahabatnya, mereka hidup dan memperoleh rezeki.
4.
Waktu Kemunculannya
Dalam
riwayat Ummu Salamah, Rasulullah bersabda:
Seseorang berlindung di Baitullah,
lalu sebuah pasukan dikirim untuk membunuhnya. Ketika sampai di salah satu
padang pasir mereka ditenggelamkan kedalam bumi. Aku bertanya, “Wahai
Rasulullah, bagaimana dengan orang yang terpakasa?” Beliau menjawab, “Diapun
ditenggelamkan bersama mereka, namun pada hari kiamat ia akan dibangkitkan
menurut niatnya.”
Dalam
riwayat Hafshah, Nabi bersabda:
Baitullah ini akan menjadi tujuan
pasukan yang ingin menghancurkannya. Ketika di padang pasir, bagian tengah
mereka ditenggelamkan ke bumi, barisan depan menyeru ke barisan belakang, lalu
mereka di tenggelamkan, dan tidak tersisa lagi kecuali orang yang melarika diri
yang bercerita tenteng mereka. Dalam satu riwayat
disebutkan, suatu kaum yang tidak dapat
melawan, tidak banyak jumlah dan perbekalannya akan berlindung ke baitullah
ini… dan seterusnya.
Dalam
riwayat Aisyah bahwa Nabi bergerak-gerak ketika tidur, Aisyah bertanya:
Wahai Rasulullah, dalam tidurmu
engkau melakukan sesuatu yang tidak pernah engkau lakukan,. Beliau menjawab,
“Mengherankan! Beberapa orang dari kaumku pergi ke Baitullah untuk membunuh
seseorang dari Quraisy. Ia telah berlindung kepada Baitullah. Ketika mereka
tiba di padang pasir mereka ditenggelamkan ke bumi.” Kami bertanya, “Wahai
Rasulullah, kadang jalan menghimpun orang banyak.” Beliau menjawab, “ Benar,
diantara mereka ada pencari ilmu, orang yang dipaksa, dan Ibnusabil, mereka
dibinasakan dalam satu pembinasaan, dan akan dibangkitkan dalam berbagai cara.
Kemudian
seorang Quraisy yang berlindung di Baitullah itu di berihkan oleh ALLAH dalam satu
malam. Ketika orang-orang yang berlindung di Baitullah tidak mempunyai
pemimpin, mereka menunjuk salah satu orang Quraisy dengan paksa, dan ketika itu
mereka baru mengetahui bahwa ia adalah Al-mahdi. Dalam hadits-hadits tersebut
menunjukan tentang Al-mahdi, akan tetapi kami tidak mempunyai sesuatu yang
menunjukan hal itu dengan tegas, menurut apa yang kami ketahui, wallahu a’lamu bi as-shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar