Rabu, 28 Maret 2012

Sembako


Kenaikan Harga sembilan Bahan Pokok (Sembako)

1.      Penyebab Kenaikan Harga Sembako
Sembako merupakan salah satu kebutuhan pokok . Semua orang akan membutuhkannya untuk kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pada saat ini harga sembako sangat mahal. Ada banyak hal yang menyebabkan harga sembako naik, yaitu disebabkan karena keadaan alam atau musim ulah manusia.
Keadaan cuaca yang sering berubah-ubah dapat mempengaruhi kondisi pertanian dan juga hasil panen. Keadaan tersebut bisa menjadi faktor utama pemicu naik turunnya harga komoditas sembako di sejumlah pasar tradisional di Indonesia. Memasuki musim penghujan seperti saat ini, berpengaruh terhadap turunnya hasil dan kualitas panen. Petani di sentral penghasil kesulitan menghasilkan produk yang berkualitas karena terkendala cuaca. Akibatnya jumlah pasokan berkurang sementara permintaan konsumen semakin tinggi. Misalnya saja petani cabai, saat musim pancaroba hasil panennya kurang berkualitas dan cabainya gampang membusuk. Akibatnya suplai ke pasar menjadi sedikit dan jika petani tidak menaikkan harga cabai petani akan rugi sehingga harga cabaipun mahal.
Selain keadaan cuaca, kenaikan harga sembako juga bisa disebabkan karena   kelangkaan BBM. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang BBM di dunia ini terbatas jumlahnya karena termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM tersebut. Karena dalam proses distribusi sembako membutuhkan alat yang berguna untuk mempermudah dan mempercepat proses pemasaran dan alat tersebut berbahan bakar minyak. Maka dari itu harga sembakopun dinaikkan untuk mengatasi kerugian para petani.
Penyebab lainnya berasal dari harga pupuk yang ikut melambung tinggi. Untuk memperoleh hasil yang maksimal haruslah merawat tanaman dengan maksimal pula. Namun jika harga pupuk naik, petani terpaksa menaikkan hasil panennya.
Bagi pemerintah kenaikan harga sembako masih dianggap wajar dan hanya berlangsung sementara sehingga tidak ada penanganan khusus untuk mengatasi masalah ini, alhasil rakyatlah yang harus menanggung beban untuk menghadapi kemungkinan yang akan terjadi karena melonjaknya harga sembako dari tahun ketahun.
2.      Dampak Negatif dan Positif Bagi Masyarakat
Kenaikan harga sembako biasanya terjadi juga saat menjelang Ramadhan. Para pembeli yang mayoritas adalah ibu rumah tangga mengeluh dengan keadaan ini. Mereka berharap pemerintah mengantisipasi dengan melakukan operasi pasar. Kebutuhan rumah tangga yang tidak hanya itu membuat mereka semakin bingung. Kebingungan ini bertambah maakala gaji sang suami tidak ikut bertambah dan tidak bisa mencukupi kebutuhannya, bahkan ada juga yang diPHK untuk mengurangi beban perusahaan. Hal ini membuat warga miskin semakin miskin, pengangguran meluas dan kejahatan muncul.
Selain dampak negatif yang ditimbulkan, ada juga dampak positifnya. Bagi sebagian pedagang, moment ini adalah moment yang baik untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.
3.      Solusi yang dilakukan
Peristiwa kenaikan harga sembako dianggap pemerintah sebagai suatu hal yang terjadi sementara saja. Sehingga tidak ada penanganan khusus dari pemerintah. Seperti yang diketahui bahwa salah satu penyebab kenaikan harga sembako adalah karena kenaikan harga BBM. Dengan naiknya harga BBM, harga sembako di pasaran juga akan naik. Akan tetapi, bukan berarati dengan menaikkan harga BBM menjadikan harga sembako turun. Harga BBm selalu mengikuti harga minyak dunia, sehingga ketika minyak dunia meningkat haraganya, secara prosedur harga BBM akan dinaikkan oleh pemerintah. Maka diharapkan kepada masyarakat agar bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kenaikan harga sembako yang diakibatkaan oleh kenaikan harga BBM ataupun sebab lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

daftar populer