Kenaikan
Harga sembilan Bahan Pokok (Sembako)
1. Penyebab
Kenaikan Harga Sembako
Sembako
merupakan salah satu kebutuhan pokok . Semua orang akan membutuhkannya untuk
kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pada saat ini harga sembako sangat mahal.
Ada banyak hal yang menyebabkan harga sembako naik, yaitu disebabkan karena
keadaan alam atau musim ulah manusia.
Keadaan cuaca
yang sering berubah-ubah dapat mempengaruhi kondisi pertanian dan juga hasil
panen. Keadaan tersebut bisa menjadi faktor utama pemicu naik turunnya harga
komoditas sembako di sejumlah pasar tradisional di Indonesia. Memasuki musim
penghujan seperti saat ini, berpengaruh terhadap turunnya hasil dan kualitas
panen. Petani di sentral penghasil kesulitan menghasilkan produk yang
berkualitas karena terkendala cuaca. Akibatnya jumlah pasokan berkurang
sementara permintaan konsumen semakin tinggi. Misalnya saja petani cabai, saat
musim pancaroba hasil panennya kurang berkualitas dan cabainya gampang
membusuk. Akibatnya suplai ke pasar menjadi sedikit dan jika petani tidak
menaikkan harga cabai petani akan rugi sehingga harga cabaipun mahal.
Selain keadaan
cuaca, kenaikan harga sembako juga bisa disebabkan karena kelangkaan
BBM. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang BBM di dunia ini terbatas jumlahnya
karena termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga
pemerintah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM tersebut. Karena dalam
proses distribusi sembako membutuhkan alat yang berguna untuk mempermudah dan
mempercepat proses pemasaran dan alat tersebut berbahan bakar minyak. Maka dari
itu harga sembakopun dinaikkan untuk mengatasi kerugian para petani.
Penyebab
lainnya berasal dari harga pupuk yang ikut melambung tinggi. Untuk memperoleh
hasil yang maksimal haruslah merawat tanaman dengan maksimal pula. Namun jika
harga pupuk naik, petani terpaksa menaikkan hasil panennya.
Bagi pemerintah
kenaikan harga sembako masih dianggap wajar dan hanya berlangsung sementara
sehingga tidak ada penanganan khusus untuk mengatasi masalah ini, alhasil
rakyatlah yang harus menanggung beban untuk menghadapi kemungkinan yang akan
terjadi karena melonjaknya harga sembako dari tahun ketahun.
2. Dampak
Negatif dan Positif Bagi Masyarakat
Kenaikan harga
sembako biasanya terjadi juga saat menjelang Ramadhan. Para pembeli yang
mayoritas adalah ibu rumah tangga mengeluh dengan keadaan ini. Mereka berharap
pemerintah mengantisipasi dengan melakukan operasi pasar. Kebutuhan rumah
tangga yang tidak hanya itu membuat mereka semakin bingung. Kebingungan ini
bertambah maakala gaji sang suami tidak ikut bertambah dan tidak bisa mencukupi
kebutuhannya, bahkan ada juga yang diPHK untuk mengurangi beban perusahaan. Hal
ini membuat warga miskin semakin miskin, pengangguran meluas dan kejahatan
muncul.
Selain dampak
negatif yang ditimbulkan, ada juga dampak positifnya. Bagi sebagian pedagang,
moment ini adalah moment yang baik untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
3. Solusi
yang dilakukan
Peristiwa
kenaikan harga sembako dianggap pemerintah sebagai suatu hal yang terjadi
sementara saja. Sehingga tidak ada penanganan khusus dari pemerintah. Seperti
yang diketahui bahwa salah satu penyebab kenaikan harga sembako adalah karena
kenaikan harga BBM. Dengan naiknya harga BBM, harga sembako di pasaran juga
akan naik. Akan tetapi, bukan berarati dengan menaikkan harga BBM menjadikan
harga sembako turun. Harga BBm selalu mengikuti harga minyak dunia, sehingga
ketika minyak dunia meningkat haraganya, secara prosedur harga BBM akan
dinaikkan oleh pemerintah. Maka diharapkan kepada masyarakat agar bisa
mempersiapkan diri untuk menghadapi kenaikan harga sembako yang diakibatkaan
oleh kenaikan harga BBM ataupun sebab lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar